PERNIKAHAN YANG ALKITABIAH
Pernikahan adalah ketetapan Allah, diberkati dan dilindungi Allah.
Kejadian 1:27 Maka Allah menciptakan manusia itu menurut
gambar-Nya, menurut gambar Allah diciptakan-Nya dia; laki-laki dan perempuan
diciptakan-Nya mereka. Kejadian 2:18
TUHAN Allah berfirman: "Tidak baik, kalau manusia itu seorang diri
saja. Aku akan menjadikan penolong baginya, yang sepadan dengan dia."
Kejadian1:28, Allah memberkati mereka,
lalu Allah berfirman kepada mereka: "Beranakcuculah dan bertambah banyak;
penuhilah bumi dan taklukkanlah itu, berkuasalah atas ikan-ikan di laut dan
burung-burung di udara dan atas segala binatang yang merayap di bumi."
Beberapa kebenaran yang
sangat mendasar berkaitan dengan pernikahan yang Alkitabiah.
1.
Pernikahan
Alkitabiah adalah Pernikahan yang kudus.
Ibrani 13:4
Hendaklah kamu semua penuh hormat terhadap perkawinan dan janganlah kamu
mencemarkan tempat tidur, sebab orang-orang sundal dan pezinah akan dihakimi
Allah.
2.
Pernikahan
Alkitabiah adalah Pernikahan yang abadi.
Maliakhi 2:15-16, 15 Bukankah Allah yang Esa menjadikan mereka
daging dan roh? Dan apakah yang dikehendaki kesatuan itu? Keturunan ilahi! Jadi
jagalah dirimu! Dan janganlah orang tidak setia terhadap isteri dari masa
mudanya. 16 Sebab Aku membenci
perceraian, firman TUHAN, Allah Israel—juga
orang yang menutupi pakaiannya dengan kekerasan, firman TUHAN semesta alam.
Maka jagalah dirimu dan janganlah berkhianat!
Matius 19:6,
Demikianlah mereka bukan lagi dua, melainkan satu. Karena itu, apa yang
telah dipersatukan Allah, tidak boleh diceraikan manusia."
Roma 7:2-3, 2
Sebab seorang isteri terikat oleh hukum kepada suaminya selama suaminya
itu hidup. Akan tetapi apabila suaminya itu mati, bebaslah ia dari hukum yang
mengikatnya kepada suaminya itu. 3 Jadi
selama suaminya hidup ia dianggap berzinah, kalau ia menjadi isteri laki-laki
lain; tetapi jika suaminya telah mati, ia bebas dari hukum, sehingga ia
bukanlah berzinah, kalau ia menjadi isteri laki-laki lain.
1 Korintus 7:39
Isteri terikat selama suaminya hidup. Kalau suaminya telah meninggal, ia
bebas untuk kawin dengan siapa saja yang dikehendakinya, asal orang itu adalah
seorang yang percaya.
3.
Pernikahan
Alkitabiah adalah Pernikahan yang tertib.
Efesus 5:22
Hai isteri, tunduklah kepada suamimu seperti kepada Tuhan, 23 karena suami adalah kepala isteri sama
seperti Kristus adalah kepala jemaat. Dialah yang menyelamatkan tubuh. 24 Karena itu sebagaimana jemaat tunduk kepada
Kristus, demikian jugalah isteri kepada suami dalam segala sesuatu. 25 Hai suami, kasihilah isterimu sebagaimana
Kristus telah mengasihi jemaat dan telah menyerahkan diri-Nya baginya 26 untuk menguduskannya, sesudah Ia
menyucikannya dengan memandikannya dengan air dan firman, 27 supaya dengan demikian Ia menempatkan jemaat
di hadapan diri-Nya dengan cemerlang tanpa cacat atau kerut atau yang serupa
itu, tetapi supaya jemaat kudus dan tidak bercela. 28 Demikian juga suami harus mengasihi isterinya
sama seperti tubuhnya sendiri: Siapa yang mengasihi isterinya mengasihi dirinya
sendiri.

Tidak ada komentar:
Posting Komentar