Jumat, 26 Oktober 2012

Berfikir Sebagai Pengelola



Berpikir Sebagai Pengelola

Tuhan Yesus pernah menyampaikan sebuah perumpamaan tentang talenta. Banyak orang Kristen mungkin telah membaca tentang perumpamaan tersebut. Ya, perumpamaan itu terdapat dalam Matius 25:14-30.
Suatu ketika ada seorang kaya yang hendak pergi ke luar negeri, kemudian memanggil hamba-hambanya. Ia memberikan 5 talenta kepada yang seorang, 2 telanta kepada yang seorang, dan 1 talenta kepada yang seorang lainnya. Kemudian pergilah tuan itu dan hamba-hamba tersebut mulai melakukan bagian mereka masing-masing. Hamba yang menerima 5 talenta mulai menjalankan uang itu dan beroleh laba 5 talenta. Hamba yang menerima 2 talenta juga menjalankan uang tersebut dan memperoleh laba 2 talenta. Tetapi hamba yang menerima 1 talenta pergi dan menyembunyikan uang tersebut dalam tanah. Kemudian tuan dari hamba-hamba tersebut pulang, dan mengadakan perhitungan dengan hamba-hamba tersebut. Sebagaimana kita ketahui, akhirnya hamba yang menjalankan 5 talenta dan 2 talenta masuk dalam kebahagiaan tuan tersebut, karena mereka telah menghasilkan laba. Sedangkan hamba yang menerima 1 talenta dicampakkan ke dalam kegelapan.

Seringkali kita sebagai seorang Kristen menganggap bahwa kehidupan kita ini adalah milik kita sendiri. Seringkali kita berfikir bahwa apa yang kita miliki merupakan sesuatu yang kita dapatkan karena usaha kita, dan tentu saja sekarang menajdi milik kita. Namun, sesungguhnya pemikiran yang demikian haruslah dijauhkan dari kehidupan kita. Kita bukanlah pemiliki hidup kita, bukanlah pemilik kekayaan kita, bukanlah pemilik kesenangan kita.
Kita adalah PENGELOLA!! TUHAN-lah PEMILIK !!
Dari perumpamaan Tuhan Yesus tersebut, siapakah yang menjadi tuan?? Siapakah yang menjadi hamba?? Tuhanlah sang Empunya itu. Dia memberikan kepada kita para pengerjaNya, para pengelolaNya, para hambaNya.
Kita harus menyadari hal tersebut. bahwa kita hanyalah pengelola dari apa yang Tuhan percayakan kepada kita. Seringkali kita ingin mengatakan bahwa kitalah pemilik.
Mari kita renungkan, seandainya kita ini adalah Pemilik, apa yang akan terjadi???
Kita akan senantiasa khawatir!!! Ketika sebuah perusahaan mengalami suatu masalah dalam keuangan, mungkin saldo yang tidak mencukupi, mungkin hutang, atau apapun yang mengancam perusahaan itu, siapakah yang pertama akan merasakan ketakutan?? Siapakah yang pertama akan merasakan kebingungan?? Siapakah yang pertama akan merasa khawatir?? Pasti sang Pemilik perusahaan tersebut!!
Demikian juga dengan hidup kita. Seringkali kita mengalami kekuatiran, kecemasan, bahkan depresi, stress ketika menghadapi sebuah permasalahan karena kita menganggap bahwa kitalah pemilik hidup kita!! Kita berfikir bahwa uang, kekayaan, jabatan, keluarga, bahkan hidup ini adalah milik kita sendiri.
Sekarang, bayangkan ketika kita memposisikan diri kita adalah seorang pengelola. Kita tidak harus menjadi khawatir, tidak harus menjadi risau, tidak harus menjadi cemas, hingga akhirnya stress. Kita hanya perlu melaporkannya kepada sang Pemilik, yaitu Tuhan Yesus. Amin!!
Kita hanya perlu melipat tangan kita, melipat lutut kita, dan melaporkan semua kepada Bapa yang Empunya hidup kita. Dia adalah Pemilik yang Agung, Pemilik yang Berkuasa, dan kita hanyalah seorang pengelola dari apa yang diberikan atas hidup kita. Oh, alangkah indahnya. Betapa Tuhan mau kita hanya bekerja bagi Dia tanpa harus kita menjadi khawatir atas hidup kita.
Mulai sekarang ubahlah hatimu, pikiranmu, dan berkata bahwa kita adalah pengelola, bukan pemilik. Percayalah pasti Tuhan sang Empunya itu akan menolong hamba-hambaNya.
Kita pengelola….Tuhanlah Pemilik!!!! Amin…

Tidak ada komentar:

Posting Komentar